Hamburger rata rata dikonsumsi jadi sandwich, antara dua sisi roti bulat. Mustard, mayones, saus tomat, serta bumbu yang lain, beserta hiasan selada, bawang, tomat, serta acar mentimun belah, sebagai pembalut tradisionil. Dalam ragam yang diketahui jadi cheeseburger, sepotong keju dilelehkan di atas patty. Patty tersebut kerap diberi bumbu atau ditambah lagi bawang cincang, rempah-rempah, atau remah roti sebelum diolah.
Sejarah Hamburger Yang Mendunia
Menurut standard Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), daging hamburger bisa diputuskan jadi hamburger, daging sapi cincang, atau daging sapi giling. Itu mesti digiling dari daging sapi fresh tiada produk sambilan atau pemanjang non-daging, akan tetapi USDA memang memperbolehkan dimasukkannya lemak sapi yang longgar serta bumbu dalam daging yang punya label "hamburger." Pula, lewat cara hukum, hamburger serta cincang atau daging sapi yang di jual lewat cara komersial mungkin punya kandungan lemak tidak kurang dari 30 prosen. Lima belas prosen lemak dipandang seperti pembagian baik dalam soal kesegaran serta rasa dari produk yang diolah.
Hamburg Steak
Imigran ke Amerika Serikat dari sekian banyak negara berbahasa Jerman membawaserta sejumlah makanan favorite mereka. Antara lainnya yakni Hamburg Steak. Jerman cuma membumbui abon sapi tingkat rendah dengan rempah-rempah wilayah, serta keduanya diolah serta mentah jadi santapan standard antara kelas yang lebih miskin. Di kota pelabuhan Hamburg, dia beroleh nama Hamburg steak. Ini hari, patty hamburger ini tidak dikatakan Hamburg Steak di Jerman tetapi Frikadelle, Frikandelle atau Bulette, kata aslinya Italia serta Prancis.
Hamburger simpel tidak simpel.
Lebih dari satu dekade paling akhir, hampir tak ada koki serius di Amerika yang belum coba membuat kembali atau melakukan perbaikan. Mereka udah melatih ketrampilan mereka di tiap bagian, dimulai dari penggilingan daging sapi sampai saus tomat serta acar. Sejumlah udah bikin roti mereka longgar waktu merangkum roti.
Untuk beberapa umumnya, perjalanan burger diawali delapan tahun waktu lalu, sewaktu Daniel Boulud isikan sirloin dengan truffle, merebus iga pendek serta foie gras di DB Bistro Moderne di Manhattan. Sejumlah minggu waktu lalu, Tuan Boulud bawa beberapa perihal, buka bar burger di Bowery yang dikatakan DBGB Kitchen and Bar.
Sesaat sejumlah koki diam-diam menggerutu mengenai keinginan burger yang tidak pernah bahagia, kebanyakan punya sifat filosofis. Semua koki terkadang dapat frustrasi oleh konsumen yang beli, kata Clark Frasier, satu orang koki dengan restoran di Massachusetts serta Maine. Dalam ekonomi ini saya puas jual apa-pun yang ingin mereka makan.
Semua perhatian besar ini udah membuahkan cara-cara baru buat pikirkan serta memasak burger. Interviu dengan 30 koki menyiapkan lusinan pelajaran buat juru masak rumahan yang tidak susah serta tak butuh cost banyak. Serta itu semua membuahkan burger yang baik.